Halsel, Fakta – Seluruh warga Desa Lata-Lata Kecamatan Kasiruta Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, mengecam aksi demo yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan Solidaritas Perjuangan Masyarakat Lata-Lata Menggugat (SPMLM).
Demikian hal itu ditegaskan sejumlah warga yang ditemui media ini di desa Lata-Lata, Kasiruta Barat, Halmahera Selatan, pada Rabu (18/9/2024) sore.
Menurut mereka saudara Inggrid Tuepo, dan Anton Trisno, adalah bukan lagi warga desa Lata-Lata, Kecamatan Kasiruta Barat, Halsel. Mereka itu sudah bukan penduduk asli desa Lata-Lata, mereka yang melakukan demo di kantor bupati Halsel adalah warga Manado dan warga Halmahera Barat.
“Yang tong tau, donk itu so bukan lagi warga disini dan sudah tidak berdomisili di desa sini lagi. Inggrid itu dia pe cowok anak manado yang suka demo dan protes kinerja pemerintah desa, dia itu bukan warga disini tapi bikin diri bahaya. Mau jadi pahlawan kesiangan ka apa,” kata salah satu warga yang enggan mau dipublikasi namanya ke media ini.
Sementara itu, salah satu warga desa Lata-Lata bernama Denis mengaku tidak bgitu tahu soal aksi demo yang dilakukan Inggrid Cs, di desa Lata-lata dan dikantor bupati Labuha Bacan. Menurut dia, kalau warga disini semua sibuk dengan kerja mereka, baik itu dilaut maupun dikebun, tidak ada warga yang ikut-ikutan aksi mereka soal demo kemarin di kantor bupati Halsel.
“Kalau warga disini semua sibuk dengan pekerjaaan, tidak ada urusan dengan demo-demo. Kalau istri dan anak-anak lapar kira-kira kita mau makan apa. Jadi kehadiran beberapa oknum yang mengatasnamakan warga desa kami, itu adalah oknum saja. Dorang itu samua warga dari luar desa kami,” tegas pria yang hobi mancing ini.
Lain hal juga di tegaska oleh salah satu warga petani bernama Fince. Menurut dia, soal situasi desa Lata-lata masih aman-aman saja tidak ada pergerakan atau isu warga yang ikut ke Labuha Bacan untuk demo. Mereka hampir semua sibuk kerja pergi ke kebun untuk panen cengke, jadi soal aksi demo yang dilakukan oleh Erwin Cerenge dengan Inggrid Tuepo adalah insiatif dari oknum saja.
“Kalau demo untuk kase turun kades kira-kira dia pe untungnya apa, apakah kalian bisa jamin makan dan minum untuk keluarga kita. Kalau kamari di desa kong hanya bikin kaco dan kase rucak orang banyak di kampong ini, lebe bae suru polisi tangka pe dorang, supaya dong juga rasa menderita deng sengsara,” tandas pria itu dengan logat Manado.
Hal yang sama juga di tegaskan oleh Pjs Kepala desa Lata-Lata Etus Maici. Pria yang berstatus sebagai ASN itu megungkapkan bahwa situasi saat ini di desanya masih aman terkendali, tidak ada pergerakan apapun dari warga disana. Semua masih aman terkendali dan warga di desa tidak tahu menahu soal aksi demo untuk mencekal dirinya. Warga kata dia meilih bekerja dikebun dan melaut ketiban urusan hal yang tidak ada kejelasan.
“Saya abis komunikasi dengan warga disana, semua mengaku masih aman-aman saja. Tidak ada warga yang mau ikut-ikutan demo dan tidak tahu menahu soal pergerakan demo. Dong samua mau urus kobong ketiban ikut-ikutan pigi demo,” ujar Kades menambahkan.
Diakhir pernyataannya, Etus meminta smua elemen masyarakat maupun warga yang ada di desa dan yang ada diluar desa tetaplah fokus kerja, yang lain sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban dalam desa agar pelayanan terhadap pemerintah ke desa berjalan aman dan tentram. Apalagi suasana saat ini diseluruh tanah air sedang fokus di pemilihan kepala daerah, jadi kita semua harus tetap fokus menjaga situasi kamtibmas di desa Lata-lata,” pintanya.
Pria kelahiran Lata-Lata itu, tidak mau ada gejolak antara sesama bersaudara lalu membuat kegaduhan di desa Lata-lata, tidak boleh buat pegerakan apapun menjelang pilkada ini, harus aman dan tertib didesa ini.
“Kita semua ingin aman dan tentram didalam desa. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah serentak ini harus kita jaga, jangan mau iko-iko orang yang tidak bertanggungjawab,” pintanya.
Faisal/Caken