Halsel, Fakta – Sejumlah oknum yang mengatasnamakan Solidaritas perjuangan masyarakat Lata-Lata menggugat (SPMLM) yang datang ke kantor Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara untuk melakukan aksi protes pengangkatan pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa Lata-Lata, Kecamatan Kasiruta Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, adalah bukan warga asli desa tersebut.
Demikian hal itu ditegaskan oleh Ketua BPD Desa Lata-Lata Hasan Maici saat melakukan jumpa pers di Labuha Bacan, Halsel pada Selasa (17/9/2024) kemarin.
Dalam keterangannya, Hasan membantah semua isi orasi saudara Erwin Cerenge yang menuduh pejabat kades Etus Maici yang menyalahgunakan kewenangan dan jabatannya sebagai kades di desa tersebut.
“Dia (Erwin Cerenge) tidak punya bukti, hanya dengar carita dan mengarang saja dalam orasi itu. Semua tuduhan dia soal penyalahgunaan jabatan, sekali lagi saya katakan bahwa saudara Erwin Cerenge dan teman-teman tidak paham dan tidak memahami perjalanan jabatan kades dan penggunaan dana desa di desa kami,” kata Hasan yang di dampingi oleh seluruh anggota BPD Lata-Lata di Labuha, Halsel.
Saudari Inggrid Tuepo (Penutup kepala dengan baju) ikut bergabung dalam Aksi Solidaritas perjuangan masyarakat Lata-Lata menggugat (SPMLM), di depan kantor bupati Halsel. (FOTO: IST/FAKTA)
Sementara itu ditemui secara terpisah, Pejabat Sementara kepala desa Lata-Lata Etus Maici dalam keterangannya membantah seluruh pernyataan saudara Erwin Cerenge. Kata dia, dalam orasi yang dituduhkan pada dirinya saat melakukan aksi demo di depan kantor bupati Halsel adalah sebuah tuduhan yang tidak mendasar karena melakukan pembohongan publik.
Etus mengatakan bahwa seluruh argumen Erwin Cerenge yang dialamatkan pada diri dan pribadinya adalah sebuah informasi kebohongan. Menurutnya, tuduhan yang disampaikan koordinator aksi itu adalah informasi yang tidak akurat dan tidak memiliki bukti yang kuat.
“Saya jabat Pjs kades Lata-lata pada tahun 2021, dan saya yakin betul bahwa pada penggunaan dana desa pada tahun 2021 sudah tersalurkan sesuai petunjuk tekhnis dan petunjuk pelaksanaannya. Dan perlu anda tahu bahwa pada masa itu, saya sudah tidak lagi menjabat sebagai kades Lata-Lata, sejak Januari 2021 hingga Mei 2021. Pjs sudah di isi oleh orang lain,” kata Etus, Rabu (18/9/2024) pagi.
Kalau pernyataan soal lampu jalan yang dituduhkan itu, semuanya tidak benar dan biaya pengadaan lampu jalan di desanya telah dianggarkan pada pembiayaan itu, semua sudah terpasang habis, dan tidak ada masalah.
“Kalau pemasangan lampu jalan di desa kami saat itu sudah terpasang habis, dan itu semua tidak ada masalah dan tidak ada namanya korupsi, semua sudah terpasang dan lampu disana semua manyala ko,” bebernya.
Sedangakan dalam pembagian uang tunai untuk masjid dan uang gereja, menurutnya, dalam laporan pertanggungjawaban sudah disalurkan, termasuk pembangunan jalan setapak dan pengadaan lampu jalan tidak ada masalah.
“Saat saya menjabat sebagai kades waktunya singkat sekali loh, kurang lebih 5 bulan 27 hari. Jadi apa yang disampaikan oleh saudara Erwin Cerenge semua itu tidak benar, mereka hanya raba-raba informasi dan membuat stetmen dia dimedia online itu adalah bohong semua tidak ada bukti otentik yang dipegang mereka,” tegas kades.
Pria yang masih aktif sebagai Apartur Sipil Negara (ASN) ini menegaskan bahwa persoalan ini sudah disampaikan dan melaporkan pada Bupati Halsel secara lisan maupun secara tertulis. Jadi menurut dia, semua tuduhan itu tidak memiliki bukti secara otentik dilapangan.
“Saya punya bukti yang akurat dan semua itu jelas ada pertangungjawabannya, tidak ada unsur rekayasa. Dan hal ini sudah saya sampaikan pada bupati dan beliau sangat terima secara akal sehat. Ada bukti secara tertulis jelas dan tidak ada masalah dilapangan,” ujarnya.
Sebelumnya, koordinator Erwin Cerenge dan Inggrid Tuepo dalam orasinya mengecam keras pada Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba yang mengabaikan aspirasi mereka. menurut keduanya, Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba tidak punya komitmen dan tidak konsisten sebagai pejabat publik.
“Torang sudah bertemu bupati tiga kali dan bupati berjanji akan menindaklnjuti aspirasi kami, tapi apa yang dilakukan, ternyata kita semua telah dibohongi oleh bupati Hasan Ali Bassam Kasuba,” papar Erwin sambil mengahiri orasinya.
FAISAL/CAKEN