DKI Jakarta

Kapolri Geram Terakit Kasus Rekayasa di Polsek Pancoran

×

Kapolri Geram Terakit Kasus Rekayasa di Polsek Pancoran

Sebarkan artikel ini
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

JAKARTA – Faktainvestigasi| Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo geram dengan perilaku oknum Polisi di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan. Praktik rekayasa hukum dan menjadikan kasus sebagai alat untuk mencari keuntungan pribadi atau ATM oleh oknum Polisi harus diusut tuntas.

Apalagi, jika kasus tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun, maka tidak ada toleransi bagi oknum Polisi yang malah menjadi kaki tangan penjahat atau berpihak kepada pelaku kejahatan.  Untuk itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran untuk segera mengusut tuntas dugaan sindikat mafia kasus dan praktik menjadikan perkara sebagai ATM pribadi yang terjadi di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan.

“Saya teruskan kepada Kapolda (Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran), dan Kadiv Propam (Irjen Pol Ferdy Sambo) untuk segera mendalami,” tutur Kapolri Listyo Sigit Prabowo, kepada wartawan, Selasa (16/05/2022).

Kegeraman Kapolri Listyo Sigit itu sangat beralasan, sebab di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan, telah viral adanya praktik menjadikan perkara sebagai ATM atau Sapi Perah oleh oknum Polisi. Dan juga diduga kuat telah sering terjadi praktik merekayasa hukum di Polsek Pancoran tersebut.

Motor utama praktik sapi perah atau ATM terhadap perkara dan dugaan rekayasa hukum di Polsek Pancoran itu disebut dilakukan oleh oknum Polisi berinisial AIPTU PNT dan komplotannya.  Bambang Djaya, yang merupakan korban yang melaporkan kasus yang dialaminya ke Polsek Pancoran menyebut, telah terjadi kekejian proses hukum diduga dilakukan oknum Polisi di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan.

Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilaporkannya diduga kuat dijadikan sebagai sarana sapi perah atau ATM Pribadi untuk mendapatkan sejumlah uang dan keuntungan pribadi Si Oknum Polisi berinisial Pnt yang menjadi Penyidik di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan itu.  Praktik sapi perah ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Kasus yang telah menetapkan pria berinisial NS dari PT Blastindo Putra Mandiri itu sebagai Tersangka, dan berkali-kali dilakukan penahanan, hingga kini tak kunjung P21 atau Lengkap.

“Saya menduga kuat, oknum Polsek Pancoran berinisial AIPTU PNT itu tidak sendirian. Sebab, selama beberapa tahun ini saya desak terus untuk dituntaskan, namun hingga kini tidak digubris. Kami menduga, mereka itu adalah komplotan yang telah bertahun-tahun melanggengkan praktik-praktik kotor seperti itu di institusi kepolisian,” tutur Bambang Djaya, kepada wartawan di Jakarta, Senin(16/05/2022).

Bambang Djaya yang adalah warga Jakarta yang tinggal di Jagakarsa, Jakarta Selatan itu meminta, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran agar segera bertindak tegas.
“Saya meminta agar Tersangka ditangkap dan ditahan, serta kembalikan semua kerugian keuangan yang telah dilakukannya. Kemudian, kepada oknum Penyidik di Polsek Pancoran yang sangat jelas terindikasi melakukan praktik ATM dan rekayasa hukum itu, untuk segera diproses pidana, dipecat atau dipindahkan ke wilayah yang jauh dan sulit,” tutur Bambang Djaya.

Meresponi persoalan ini, Kapolsek Pancoran Kompol Rudiyanto mengelak jika diseret-seret dengan perilaku Penyidiknya berinisial AIPTU PNT tersebut.  Kompol Rudiyanto mengatakan, dirinya belum lama menjadi Kapolsek Pancoran. Sedangkan kasus yang viral itu sudah terjadi dan ditangani jauh sebelum dirinya dilantik sebagai Kapolsek Pancoran.

“Sebab sudah lama, kasus itu terjadi sebelum saya menjabat sebagai Kapolsek Pancoran. Silakan ke Wakapolsek AKP Sudarto, dan ke Kanit Reskrim Polsek Pancoran AKP Abdullah Safii, serta kepada yang bersangkutan langsung yakni Panit II Reskrim Polsek Pancoran Aiptu Panut ,” ujar Kompol Rudiyanto.

Sedangkan Wakapolsek Pancoran, AKP Sudarto yang dihubungi wartawan, tidak memberikan respon.  Sementara Kanit Reskrim Polsek Pancoran, AKP Abdullah Safii mengatakan, pihaknya masih menunggu Perintah Pimpinan untuk menyelesaikan kasus yang menimpa Bambang Djaya itu sedang dilengkapi berkas-berkasnya.

“Untuk perkara itu, sudah dilengkapi. Insyaallah, secepatnya berkas akan dilimpahkan,” tuturnya lewat pesan whatsapp.(Bamsur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *