Suasana Kesedihan Sorang Ibu saat Meminta Keadilan Di Pihak Kepolisian (Foto Istimewa).

 

TERNATE – Faktainvestigasi | Alfatah, bayi berusia 5 bulan ini, harus berjuang melawan dampak dari tembakkan gas air mata yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat membubarkan massa aksi didepan kampus FKIP Unkhair Ternate Maluku Utara, Senin (18/04/2022).

Bayi yang tidak berdosa ini sempat hidupnya terancam, Beruntung, Mutia Ahmad (26) ibu dari bayi ini cepat memberikan pertolongan pertama kepada bayinya sehingga bisa diatasi.

Melihat kondisi Alfatah yang menangis karena kena gas air mata, ayah Alfatah, Ardian sontak marah dan keluar melakukan protes terhadap kepolisian. Namun, ayah Alfatah justru ditahan oleh pihak kepolisian.

Ardian sontak kini sudah di bebaskan setelah Mutia ibu dari bayi berusaha menemui pihak kepolisian agar Ardian sontak ayah dari bayi tersebut harus dibebaskan dan apa yang dilakukan suaminya itu kerena melihat anaknya mengalami sesak nafas setelah menghirup tembakan gas air mata dari pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Tamsil, di sela-sela massa aksi kepada wartawan menyampaikan, pihaknya mengharapkan agar mahasiswa menyampaikan aspirasi di depan umum sesuai dengan undang-undang tanpa harus anarkis.

Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Tamsil, kepada media Radarinvestigasi mengungkapkan bahwa selama pengawalan telah diamankan 14 orang mahasiswa dan bakal dilakukan pemeriksaan atau pendalaman bukti-bukti dan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

“Ini nanti kita lihat vedeo serta gambar-gambar yang terekam, apa yang dilakukannya,” tuturnya

Michael menegaskan, apabila dalam penelurusan dan kemudian yang bersangkutan terbukti melakukan tindak pidana, maka akan diproses sesuai dengan undang-undang.

“Kita lihat dulu sesuai bukti-bukti. Kalau dia terlibat, pasti kita tindak sesuai aturan yang berlaku” tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Tamsil, meminta maaf kepada keluarga Alfatah bayi berusia 5 bulan atas apa yang sudah di alaminya. (Mardin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *