Halsel, Fakta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, memperingatkan kepada seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati saat berlayar, menyusul adanya potensi cuaca ekstrem pada 05 hingga 10 Januari 2025.
Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin di Ternate, Senin (6/1/2025), mengatakan potensi cuaca ekstrem tersebut dapat memicu bencana hidrometeorologi.
“Fenomena konvergensi yang terpantau di wilayah Halamhera Selatan meningkatkan pertumbuhan awan hujan, sehingga memengaruhi kondisi cuaca selama periode 05–10 Januari 2025,” ujarnya.
Sakimin menjelaskan selama periode tersebut cuaca di Maluku Utara umumnya berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif pada pagi, siang, sore, malam, dan dini hari.
“Sehingga warga diminta untuk waspada terhadap dampak yang mungkin terjadi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, dan berkurangnya jarak pandang,” katanya.
Ia merinci prakiraan cuaca untuk tangga 06–10 Januari 2025 berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, dan Halmahera Tengah.
Begitu pula pada 10–20 Januari 2025 ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, dan Halmahera Tengah.
Pada bulan ini, kata dia, nampak terlihat potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halamahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.
Untuk itu Sakimin menyatakan BMKG meminta pemerintah daerah (pemda) memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air untuk mengantisipasi potensi dampak curah hujan tinggi, angin kencang, dan pohon tumbang.
Untuk masyarakat, lanjutnya, juga diimbau mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan.
“Kesiapsiagaan dan koordinasi antar pihak terkait perlu ditingkatkan untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” ujar Sakimin.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, sehingga dengan meningkatnya risiko cuaca ekstrem diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan.
Sumber : Antara