HALUT – Faktainvestigasi | Bahan Bakar Minyak Melambung tinggi di beberapa pekan ini yang di rasakan oleh kalangan masyarakat dan berdapak juga ke pihak Nelayan sampai tidak dapat melaut untuk menangkap ikan.
Sehingga sejumlah masyarakat nelayan yang tergabung dalam Asosiasi Nelayan Teluk Kao mendatangi Pemerintah Daerah (Pemda ) di Kantor Bupati Halmahera Utara, dan mengancam akan memalang Mobil Pertamina ( transportir BBM), kalau Pemda Halut tidak menindaklanjuti Aspirasi mereka.
Asosiasi Nelayan Teluk Kao yang di dampingi oleh LSM Mitra Publik Halmahera Utara, di terima untuk Hering bersama dengan Pemda yang di Wakili oleh Asisten III Yudihart Noya, Kadis Perikanan, Sekertaris Perindag, dan Kabag Kesra, yang telaah berlangsung di ruangan meeting Fredy Tjandua, Rabu (15/06/2022).
Hal ini di benarkan oleh Akademisi Unhena Sukirman Asgar katakan bahwa benar Asosiasi Nelayan Teluk Kaao mendatangi Pemda karena yang dirasakan dan faktanya BBM Jenis Partalite sangat tinggi, ucap Sukirman.
Sementara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) itu di peruntukan untuk seluruh Nelayan yang ada di Halmahera Utara, bukan hanya untuk Nelayan yang berada di seputaran SPBN,” Pinta Sukirman yang juga Tokoh Pemuda Wilayah Kao Malifut.
Selain itu, tuntutan pihak para Nelayan juga meminta kwuota BBM Jenis Partalite, ” karena Torang satu kali keluar itu butuhkan 15-25 liter BBM Kusus Bagang Gandeng dan Bagang Tanam itu 30-40 Liter, belum juga bagi para nelayan yang menangkap ikan, ini perlu di bagi BBM Subsidi agar kelancaran mata pencaharian kami,” tegas Dariatno Koordinator Lapangan Asosiasi Nelayan Teluk Kao.
Bilang Dariatno, harga BBM saat ini Rp.15.000/Liter Jenis Partalite, maka ketika kebutuhan dalam sehari sudah ratusan ribu, belum juga minyak tanah serta biaya lainnya, akhirnya biaya bagi itu sangat tinggi,” kata Dariatno.
Maka kedatangan kami di hadapan Pemda Halmahera Utara segera menindaklanjuti dan kami berharap agar Kebijakan Pemda Solustif bagi mereka, ” harapnya.
Asisten III Bupati Yudihart Noya sampaikan bahwa telah mendengar semua keluh kesah dan semua ini akan di laporkan ke Bupati, selanjutnya mengagendakan kembali dengan pihak Pertamina dengan pihak masyarakat Nelayan dan pihak SPBN untuk bicarakan lebih lanjut pekan depan agar adanya penyaluran kepada para Nelayan Teluk Kao untuk kebutuhan tangkapan ikan,” ungkapnya.
Fiktor Mangembulude Kadis Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara sampaikan, akan meminta dari pihak SPBN untuk salurkan minimal 1 Ton BBM Jenis Partalite kapada Nelayan di Teluk Kao atau sementara waktu menunggu kedatangan Bupati, apakah mendirikan SPBN Kusus sebagai sub penyalur BBM Nelayan,” imbuhnya.
Kemudian diakhir pertemuan tersebut, apabila tidak keseriusan Pemerintah Daerah maka kami akan boikot jalan trans halmahera untuk mobil Pertamina, karena kondisi yang sangat emergensi, dan kami pertegas lagi untuk pihak Pertamina secepatnya ambil langka, karena kami menilai pihak Pertamina tidak Serius dan berkesan di permainkan sebab sebelumnya dua Minggu lalu telah dilayangkan surat ke Pertamina dan ini kami tidak main main terkait dengan BBM bagi Nelayan, ” tegas Dolen Pengurus LSM Mitra Publik Halmahera Utara. ( Jefry )