Suasana saat kegiatan Diskusi berlangsung (Foto Istimewa)

Suasana saat kegiatan Diskusi berlangsung (Foto Istimewa)

 

HALUT – Faktainvestigasi | Diskusi bersama Akademisi dan sejumlah Tokoh Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Wartawan guna menghasilkan karya Jurnalis yang berkualitas, yang di gelar oleh Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia ( AWPI) Halmahera Utara, Sabtu kemarin (21/05/22).

Diskusi yang di gelar AWPI Halmahera Utara, menghadirkan tiga Narasumber diantaranya Feki Manyila (Dosen Ilmu Hukum UNIERA), Melki Mole (Dekan Fakultas Teologi UNiERA) dan Toni Hangewa Mantan Kadispar Kabupaten Pulau Morotai dengan Tema ” Tingkatkan Kapasitas AWPI Halmahera Utara Gelar Diskusi Bersama Akademisi”.

Feki Manyila Dosen Ilmu Hukum dalam kesempatan itu meminta agar wartawan mengedepankan prinsip profesionalitas dalam mewujudkan informasi berita kepada Masyarakat umum khususnya di Halmahera Utara.

“Wartawan harus mengedepankan prinsip Jurnalismenya atau kode etik, sehingga isi pesan yang disampaikan dalam berita tidak memisahkan dari realitas kejadian,” pintahnya.

Akademisi UNIERA Melki Mole saat menyampaikan materinya menyatakan bahwa, kegiatan seorang jurnalis dalam memenuhi kebutuhan informasi publik perlu memberikan pencerahan untuk membangun kesadaran masyarakat, Informasi yang disampaikan tersebut harus diwujudkan berdasarkan data.

” Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia di Kabupaten Halmahera Utara harus menjadi garda terdepan dalam mengungkap isu mengenai kekerasan perempuan dan anak, Perhatian terhadap masalah seperti itu sangat penting dalam membangun sebuah peradaban,” tegas Melki.

Menurut Dekan Fakultas Teologi, keberadaan setiap Wartawan yang terhimpun dalam AWPI diharapkan dapat menyampaikan informasi terkait hasil – hasil penelitian perguruan tinggi yang dilakukan para akademisi kepada masyarakat Kabupaten Halmahera Utara.

“Sementara pemberitaan yang selama ini dilakukan dominannya adalah isu tentang Politik dan Hukrim. Namun, hasil riset beberapa perguruan tinggi Halmahera Utara yang dilakukan para akademisi masih terbilang minim menyampaikan sebagai sebuah informasi berita kepada publik,” ungkapnya.

Melalui kegiatan diskusi tersebut sejumlah awak media yang tergabung dalam AWPI mendapat banyak masukan dari pihak akademisi terkait dengan kerja kerja kewartawanan yang ada di Halmahera Utara.

Menurut Ketua AWPI Halmahera Utara Sandros H.Didide bahwa gagasan yang didapatkan itu sangat di perlukan untuk memperbaharui tugas dari setiap wartawan AWPI.

“Kami AWPI perlu masukan dari akademisi sejauh mana pandangan terkait dengan kerja – kerja jurnalis di Kabupaten Halmahera Utara, sehingga catatan tersebut dapat dijadikan bahan koreksi bagi para Wartawan khususnya dalam AWPI,” katanya.

Sandros juga menegaskan perkembangan informasi masa kini penting dihidupkan melalui ruang diskursus, karena itu jika eksistensi seorang jurnalis ‘terpisah diri’ maka pengetahuan akan informasi mengalami kebuntuan

“Meskipun kita terus melakukan kegiatan – kegiatan tetapi memisahkan diri dalam ruang diskusi maka seorang Wartawan akan luput dari perkembangan informasi pengetahuan tentang fungsi – fungsi Jurnalis,” tuturnya. ( Jefry )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *