HALUT – Faktainvestigasi | Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) Yang Di pimimpinan Demianus Ice, Menggelar Rapat pertemuan penyatuhan presepsi penguatan institusi GMIH yang ada di Maluku Utara, yang berlangsung di Kantor Sinode, jalan Kemakmuran Desa Gamsungi Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Rabu (09/02/2022).
Hal ini dibenarkan oleh Pdt.Jakob Soselisa kepada awak media menyampaikan bahwa hari ini telah digelar rapat bersama Badan Pekerja Harian Sinode (BPHS), koordinator Wilayah ( Korwil), serta seluruh Pimpinan Jemaat GMIH se kabupaten Halut, dan rapat ini untuk menepis intervensi pihak pihak terkait dalam persoalan internal GMIH, jadi hari ini khusus wilayah halmahera Utara,” jelas Soselisa.
Selanjutnya kata Jakob, rapat yang dilaksanakan BPHS ini untuk memperkuat fakta intervensi yang dilakukan oleh pihak pihak dalam penyelesaian persoalan internal GMIH.
Menurutnya, ini dilakukan karena pihak Kepolisian Halmahera Utara terlalu mengintervensi masalah internal Gereja, bahkan kami menilai di akhir akhir ini pimpinan gereja dan jemaatnya terlalu di ” obok obok” oleh berbagai pihak, sebab bagi kami persoalan GMIH biarlah diselesaikan secara internal kami di GMIH,” ungkapnya.
Kemudian kata Pendata (Pdt) Jakob, animo untuk penyatuhan presepsi penguatan institusi GMIH dapat terlihat dari kesepakatan untuk melakukan penandatanganan pokok pokok fakta integritas GMIH,” bilang ia.
Kemudian rapat yang akan dilakukan di masing masing kabupaten kota yang ada di Provinsi Maluku Utara, maka yang dijadwal kedepan itu untuk Tikep dan Halteng rapatnya akaan dilaksanakan ditanggal 16 Februari 2022, Kota Ternate dan Halbar di 18 Februari, dan untuk Kabupaten Haltim 20 Februari 2022,Halsel 23 Februari 2022, dan untuk Pulau Morotai 14 Februari 2022,” terangnya.
Kata Jakob, setelah menandatangani fakta integritas GMIH pihaknya akan menyerahkan kepada pihak Kepolisian dalam hal Polres Halmahera Utara, secara serentak bersama warga jemaat dengan jumlah yang besar,” tegasnya.
Setelah penandatanganan fakta fakta integritas GMIH, yang pertama seluruh pimpinan gereja menyetujui menolak intervensi dari pihak pihak manapun dan dalam bentuk apapun dan juga menolak pihak pihak yang berusaha mau menguasai aset gereja,” tutur Jakob. ( Jefry )