JAKARTA – Faktainvestigasi | Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun Melaporkan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Terkait Dugaan Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang bertempat di Gedung Merah Putih Jalan, Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (10/01/2022) Kemarin.

Hal Tersebut Mendapat Tanggapan dan kritikan dari Ketua Umum Relawan Loyalis Erick Thohir (Letho) for Jokowi-Amin Anshar Ilo, Kamis (13/01/2022).

Menurnya, laporan ke KPK itu adalah upaya negatif untuk melemahkan kelompok-kelompok pro Joko Widodo (Jokowi).

“Laporan Gibran dan Kaesang adalah desain untuk mendeligitimasi kepemimpinan Presiden Jokowi. Selain itu mereka (red-kelompok diluar Jokowi) ini, akan menyerang tokoh-tokoh pro Jokowi lainnya,” ujar Ilo pria asal Sidrap Sulawesi Selatan ini.

Dirinya juga menlai pelaporan Ganjar Pranowo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir ke KPK baru-baru ini, adalah ‘grand design’ untuk melemahkan pro Jokowi. Jadi kata Ilo, Gibran dan Kaesang, sasaran untuk melemahkan, karena anak Presiden adalah simbol deligitimasi.

“Kepada kelompok pendukung dan relawan Jokowi harus bersatu melawan anasir-anasir kebencian yang disebar. Jangan bersikap reaksioner, namun terus menampilkan wajah pemerintahan yang berhasil dan positif,” ajaknya.

Ketua Umum DPP Pemuda Solidaritas Merah Putih (P-SMP) ini juga mengatakan, laporan Ubaedilah ke KPK adalah pepesan kosong dan tidak akan ditemukan bukti KKN. Sebab kata Ilo, Gibran dan Kaesang sudah berbisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sejak ayahnya jadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

“Namanya orang berbisnis dari puluhan juta, berkembang ratusan dan milyaran adalah hal biasa. Apalagi perusahaan Gibran dan Kaesang terbuka dan tercatat disetiap penyertaan modalnya. Namanya penyertaan modal, artinya modal bukan miliknya alias kongsi bersama rekan bisnis,” jelasnya.

Ilo juga menilai apa yang dilaporkan tersebut adalah pembunuhan karakter terhadap keluarga Presiden Jokowi dan kelompoknya. Katanya, mereka melakukan framing media seolah-olah lingkaran istana sudah terlibat KKN.

“Mereka para pelapor hanya Asbun (asal bunyi) setalah itu mainkan media agar kelihatan benar. Untuk itu kepada pendukung dan relawan Jokowi bersatu melawan fitnah tersebut,” ajaknya.

Sambungnya, kalau mau mengungkap kasus-kasus korupsi harusnya dimulai bukti yang jelas dan jangan bermain asumsi. Harusnya saran Ilo, kasus-kasus korupsi yang dilaporkan adalah kasus besar soal pengemplang pajak, BLBI, Skandal Impor Emas, Korupsi Garuda, Korupsi di BUMN-BUMN yang sudah jelas merugikan negara.

“Laporan dugaan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang berkaitan dengan dugaan KKN relasi bisnis anak presiden adalah laporan sampah. Saya berani bertaruh diproses saja takkan pernah dilakukan KPK,” tutur tegasnya. (Bamsur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *